Cuaca hari ini begitu cerah dan akhirnya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang berlokasi di jalan brigjen katamso tanjung uncang diresmikan juga pada hari jum’at tanggal 20 September 2019. Saat peresmian ribuan jamaah memenuhi seluruh ruangan masjid. Antusias masyarakat begitu besar karena Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah ini merupakan masjid terbesar Se Sumatera. Dan pada saat peresmian turut hadir Ustad Abdul Somad dan walikota Batam Bapak Rudi.
Pembangunan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dimulai sejak tahun 2017 dan siap di tahun 2019. Dibangun diatas lahan seluas 41.422meter persegi, Masjid Sultan memiliki luas lahan sekitar 57.144 meter persegi, sehingga dapat menampung kapasitas 24ribu jamaah. Masjid Sultan Nampak seperti Masjid Nabawi karena dihiasi 8 unit payung membran dengan ketinggian 17 meter dan memiliki luas setiap payungnya adalah 25x25meter.
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah memiliki 9 Qubah, dimana qubah utama berjumlah 1 buah dengan ukuran 64x64meter, 4 qubah gantung dan 4 qubah berukuran kecil, yang menghiasi atap masjid, sehingga dari kejauhan tetap indah dipandang mata.
Ruang sholat utama didalam masjid berukuran 4.000 meter persegi, sehingga dapat menampung sebanyak 5000an jamaah. Jangan takut merasa panas, karena ruangan sholat memiliki plavon yang tinggi sekitar 37.98meter, sehingga udara begitu leluasa masuk dan jamaah tetap terasa dingin.
Sultan Mahmud Riayat Syah II ( 1760-1812 ) merupakan Pejuang Melayu yang lahir di Lingga Riau. Didaulat menjadi raja sejak usianya 2 tahun, dan dibesarkan oleh pamannya yakni Daeng Kamboja dan Raja Haji Fisabilillah. Sultan Mahmud Riayat Syah dimakamkan di Daik Lingga. Beliau mendapatkan gelar pahlawan nasional dari Presiden Jokowidodo pada tanggal 9 November 2017 dan sekarang namanya di lekatkan sebagai nama masjid terbesar Se Sumatera. Yakni Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.
“Sejak muda Sultan Mahmud Riayat Syah sudah ikut berperang melawan Belanda. Puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784, ketika ia dan pasukannya berhasil mengalahkan Belanda. Perang ini dikenal juga dengan nama Perang Riau I,” ujarnya.
Perang Riau II terjadi pada tahun 1787. Saat itu pasukan Sultan Mahmud Riayat Syah bergabung dengan pejuang dari daerah lain. Ia secara rahasia meminta bantuan kepada Raja Tempasuk di Kalimantan yang memiliki pasukan laut yang kuat. Bantuan itu terdiri dari 90 kapal perang dengan kekuatan 7.000 prajurit. Maka, pasukan yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Riayat Syah berhasil mengalahkan Belanda.
Sejak awal peresmian masjid hingga saat kini, lokasi masjid tidak pernah sepi pengunjung baik yang datang ingin berfoto foto maupun untuk beribadah. Khusus untuk wisatawan asing pengelola masjid telah menyediakan beberapa jubah untuk dipakai selama berada diarea masjid. Hal ini bermaksud untuk menghormati tempat ibadah. Dan untuk wanita yang ingin beribadah juga sudah tersedia beberapa mukenah yang disediakan.
Cara menuju ke masjid juga tak sulit, karena berada di lokasi yang dilewati oleh transportasi umum, seperti angkot, bus damri dan juga minibus. Disekitaran masjid juga terdapat banyak aneka jajanan. Dimalam hari suasana area masjid semakin ramai karena pengunjung datang untuk beribadah dan setelah itu bersantai.
Nah bagi kamu yang sedang berlibur atau berwisata ke Batam, jangan lupa untuk mampir di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, dan tetap jaga kebersihan area masjid,serta patuhi prokes yang ada ya
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah
Jalan Brigjen Katamso
Tanjung Uncang - Batam